Senin, 15 Januari 2018

Kasus Tolikara di Papua

HAMZAH HARUN AL RASYID, M.A & SAPRILLAH
Hari raya idul fitri pada bulan Juli 2015, masyarakat Indonesia dikagetkan dengan berita terbakarnya musala tempat umat Islam di Kabupaten Tolikara melakukan ibadah salat idul fitri. Ada dua versi yang berkembang, versi pertama menyebutkan bahwa kelompok radikal Kristen dari denominasi GIDI (Gereja Injili di Indonesia)

Pemuda dan Radikalisme Agama

Ada temuan menarik dari penelitian Tim Peneliti Bidang Kehidupan Keagamaan (2016), bahwa ada segelintir siswa yang menyatakan diri bersedia untuk ikut dalam gerakan radikalisme agama, bahkan secara vulgar ada sekitar 10% siswa yang menyatakan bersedia melakukan bom bunuh diri. Riset yang mengambil sampel di lima kota di Kawasan Timur Indonesia, yaitu Samarinda, Makassar, Ambon, Palu, dan Kendari. Temuan riset

Analisis Berbagai Kasus Kekerasan dan Demonstrasi Atas Nama Agama

HAMZAH HARUN AL RASYID, M.A & SAPRILLAH
Kasus-kasus gerakan kekerasan atau demonstrasi diatas adalah potret dari gerakan sosial keagamaan yang direkam oleh media massa. Di luar itu, masih banyak kasus lain yang tidak mendapatkan porsi pemberitaan oleh media massa tetapi merefleksikan adanya problem keagamaan berbasis ideologi purifikasi dan radikal.

Membaca Perspektif Publik terhadap Radikalisme Agama

HAMZAH HARUN AL RASYID, M.A & SAPRILLAH
“Orang luar saja yang heboh, kita disini biasa-biasa saja!” Ini ungkapan cuek seorang warga Kota Palu menanggapi peristiwa penangkapan terduga jaringan teroris di Parigi Moutong Sulawesi Tengah yang di-blow up secara aktif oleh media massa nasional dan lokal baik elektronik maupun cetak. Ungkapan ini bisa dimaknai bahwa penangkapan kelompok

Media Massa dan Isu Terorisme

HAMZAH HARUN AL RASYID, M.A & SAPRILLAH
Adegan pembuka film Robocop 2014 yang berlatar suatu tempat di Kota Teheran menggambarkan satu kelompok jaringan teroris berwajah Timur Tengah yang secara sengaja melakukan bom bunuh diri dengan menyerang polisi robot yang sedang berpatroli agar dapat diliput oleh media massa. “Tujuan kita bukan untuk membunuh mereka. Tujuan kita mati di depan televisi”, “Jangan bergerak sebelum aku perintahkan. Aku harus pastikan mereka merekamnya!”. Kalimat itu diucapkan oleh Arash pimpinan teroris sebelum mereka melakukan aksi. Robot pertama yang diserang adalah robot yang sedang direkam oleh kamera.

Zero Tolerance to Terorisme dan Radikalisme Agama; Membangun Aksi Merawat Harapan

HAMZAH HARUN AL RASYID, M.A & SAPRILLAH
Terorisme adalah isu global yang bagaimanapun juga harus mendapatkan respon yang serius dari berbagai kalangan. Kita harus mengembangkan sikap zero tolerance to terorism. Sikap sebagian warga Kota Palu yang menanggapi dingin kehadiran jaringan teroris di tengah mereka adalah sikap yang bisa menumbuh-suburkan kecambah terorisme di sana. Toh, publik juga tidak peduli mereka ada atau tidak, dan bahkan dianggap “biasa”.

Melawan Radikalisme Agama dengan Pesantren

HAMZAH HARUN  AL RASYID, M.A & SAPRILLAH
Saya mohon maaf kepada panitia bila kemarin saya banyak tanya kenapa kegiatan ini dilakukan di pesantren. Jangan-jangan ada yang susupi. Karena sekarang ini banyak persepsi negatif terhadap pesantren terkait dengan pesantrennya Abu Bakar Baasyir. Kemarin saya yang membacakan deklarasi penolakan ISIS di Kab. Gowa. Kalau soal Pancasila, kami setiap hari senin membacakan pancasila di upacara bendera.

PENULIS BUKU KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA

H. HAMZAH HARUN AL-RASYID. Lahir 30 juli 1962. Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) ini memperoleh gelar: • Sarjana Muda (BA) 1987,...