Tidak diragukan lagi
secara factual bahwa krisis multidimensi dalam kehidupan bangsa-bangsa tidak
terkecuali umat Islam adalah akibat dari kerancuan system pendidikan dan
paradigma
pengetahuan yang
Jumat, 14 Desember 2012
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PEDAGOGIK
Salah
satu karakteristik pendidikan Islam ialah paradigmanya yang tidak hanya
memandang manusia sebagai objek pendidikan tapi juga sebagai pelaku pendidikan.
Dengan
kata lain kita dapat mengatakan
PARADIGMA PENDIDIKAN ISLAM YANG HUMANISTIK
Tujuan pendidikasn
Islam adalah untuk memanusiakan manusia. Hal ini didasari pada kesadaran adanya
kecenderungan kebaikan dan potensi yang ada dalam diri manusia yang dalam
bahasa agama disebut
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan Islam adalah
bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam, menuju
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.[1]
Memahami ajaran Islam secara
DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM
Dasar
Sosial
Pendidikan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. John Dewey
menyatakan, bahwa pendidikan sebagai salah satu keperluan mendasar, fungsi
sosial, sebagai bimbingan,
DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM
Dasar
Psikologis
Seperti yang kita
ketahui bahwa salah satu fungsi pendidikan adalah pemindahan nilai-nilai, ilmu
dan keterampilan dari generasi tua ke generasi muda untuk melanjutkan dan
memelihara identitas masyarakat
DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM
Dasar
filosofis
Falsafah pendidikan
merupakan titik permulaan dalam proses pendidikan, juga menjadi tulang punggung
kemana bagian-bagian yang lain dalam pendidikan itu bergantung dari segi
tujuan-tujuan
DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM
Sunnah
Rasulullah
Setelah Al-Qur’an,
pendidikan Islam menjadikan Sunnah Rasulullah SAW sebagai dasar dan sumber
kurikulumnya. Secara harfiah, Sunnah berarti jalan, metode dan program.
Sedangkan secara istilah, sunah
DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM
Al-Qur’an
Berbicara tentang dasar
ilmu pendidikan Islam berarti juga berbicara tentang kitab suci Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul. Karena semua aspek kehidupan yang terkandung di dalam ajaran
Islam berasaskan
MUQADDIMAH
Dunia
Islam dan dunia Barat memiliki pandangan berbeda mengenai pendidikan. Dunia
barat sering dicirikan dengan karakternya yang khas seperti rasionalisme,
empirisme, humanisme, kapitalisme,
MENGEKSPLORASI KEUNGGULAN PENDIDIKAN ISLAM DI TENGAH KEBINGUNGAN DUNIA PENDIDIKAN
ABSTRAK
Pendidikan
merupakan salah satu unsur yang sangat penting terhadap pembentukan karakter
dan pembangunan peradaban suatu bangsa. Setidaknya ada tiga faktor
pembentukan sebuah peradaban yaitu;
Senin, 10 Desember 2012
Penutup
Setelah memaparkan potret
riil tentang era globalisasi dengan berbagai isu yang melingkupinya dan
perlunya umat Islam mendisain metod dan strategi dakwah yang harus menjadi
Moderasi Islam Dan Kesuksesan Gerakan Dakwah
Dakwah
dan Rasionalisasi Ajaran Islam
Ciri ketiga adalah
keberpihakan gerakan dakwah terhadap konsep rasionalisasi ajaran. Konsep
rasionalisasi Ajaran berbeza dengan konsep substansialisasi ajaran.
Substansialisasi-seperti yang
Moderasi Islam Dan Kesuksesan Gerakan Dakwah:
Dakwah
dan Kontekstualisasi Ajaran Islam
Ciri khas
yang kedua yang mesti diperhatikan oleh gerakan dakwah adalah pengakuan dirinya atas teori
kontekstualisasi Ajaran Islam. Inti dari teori ini adalah upaya melacak
unsur-unsur
Moderasi Islam Dan Kesuksesan Gerakan Dakwah:
Dakwah
dan Substansialisasi Ajaran Islam
Karakteristik
pertama yang harus diperhatikan oleh misi dan gerakan dakwah adalah
pengakuannya terhadap adanya rahsia dan tujuan-tujuan luhur yang bergerak di
balik ajaran-ajaran
Moderasi Islam Dan Kesuksesan Gerakan Dakwah:
Karakteristik
Moderasi Islam
Setelah kita menggarisbahwahi
wacana dan fenomena moderasi secara
seksama, maka untuk membangun dan memperkokoh bangunan moderasi Islam yang
sudah terbangun, nampaknya kita
Moderasi Islam Dan Kesuksesan Gerakan Dakwah:
Saddu Al-Dzaraai, Istihsan : Sebuah
Ikhtiar Membangun Fiqhi Dakwah
Kalau kita menggunakan
standar atau ukuran “fleksibiliti” dalam rangka mendeteksi kekuatan wacana atau
fenomena moderasi dalam Islam, maka konsep Istihsan dan Saddu al-Dzariah
Moderasi Islam Dan Kesuksesan Gerakan Dakwah:
Dakwah Dan Fiqh Moderat
Perangkat yang tidak kalah
pentingnya dalam memajukan dan menumbuh-kembangkan misi dakwah sekaligus
menjadi icon besar bagi moderasi yang dimaksud adalah fiqh al-Taysir.
Moderasi Islam Dan Kesuksesan Gerakan Dakwah:
Moderasi Islam dalam Al-Quran
Pada beberapa ayat al-Quran, Allah swt. Memberi petunjuk
pelaksanaan bagi penterjemahan moderasi Islam, yang paling menonjol adalah
fleksibiliti al-Quran melalui pengakuaannya terhadap
Moderasi Islam Dan Kesuksesan Gerakan Dakwah:
Potret Moderasi Islam
Sejatinya adalah perubahan
zaman akan mempengaruhi perubahan sosial atau perlakuan masyarakat terhadap
institusi zaman dengan berbagai kerumitan atau problematika kehidupan yang
Mempertimbangkan Kerumitan Gerakan Dakwah Di Era Globalisasi
Untuk menguji kesuksesan
sebuah gerakan atau misi dakwah, maka unsur zaman merupakan isu penting yang
menarik dibicarakan. Kita dapat mengatakan bahawa kejayaan atau kesuksesan
Potret Era Globalisasi
Era
globalisasi sering digambarkan sebagai sebuah babak sejarah dimana setiap
negara beserta individunya harus mampu bersaing satu sama lain sama ada antar negara mahupun antar
Muqaddimah
Islam adalah agama universal.
Karakter universaliti Islam digambarkan
dan dilukiskan dalam banyak ayat al-Quran. Ia dihadirkan untuk memberi
inspirasi (hidayah) bagi semua manusia yang
Relevansinya dalam kehidupan kontemporari.
Seperti
sedia maklum bahawa Imam Abu Hasan al-Asy’ari adalah tokoh yang memiliki tempat
tersendiri dikalangan kaum Sunni, kerana melalui ulama kharismatik itulah ahli Sunnah Wal
jama’ah lahir sebagai aliran teologi keagamaan.
Teologi Moderat.
Di antara para pengkaji banyak yang
berkesimpulan bahawa teologi al-Asy’ari adalah teologi ‘moderat’ diantara aliran-aliran yang ada dan
berkembang masa
itu.[1] Faktor pendorong atas moderasi teologi Asy’ari adalah
Al-Asy’ari antara Salaf dan Muktazilah.
Beberapa pengkaji teologi menilai bahawa, oleh sebab Imam al-Asy’ari tidak mampu bertahan pada metod salaf yang
dikembangkan oleh Ahmad bin Hanbal, menyebabkan ianya beralih kepada metod baru yang berbeza dengan
Trend Pemikiran al-Ashcari.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahawa sebelum kemunculan
aliran ini, trend teologi saat itu dikuasai oleh dua mainstream pemikiran
yang berseteru dalam memahami akidah Islam. Dua mainstream yang dimaksud adalah
aliran Muktazilah dan aliran Hanabilah. Muktazilah
adalah sebuah aliran yang menjunjung tinggi akal dalam
Ahli Sunah Waljamaah
Sesungguhnya Abu al-Hasan al-Ashcari
tidak bermaksud menubuhkan aliran tersendiri yang terlepas daripada aliran yang
telah ada sebelumnya, sebab maklumat sejarah juga menyatakan bahwa ketika
al-Ashcari, di dalam masjid Basrah, menyampaikan orasi peralihannya
dari fahaman Muktazilah, beliau telah menrencanakan fahaman yang dianut oleh
Imam
Sekilas Tentang Abu Hasan al-Asy’ari
Abu Hasan
al-Ashcari adalah seorang pemikir yang muncul
pada masa Islam mecapai puncak kemajuan pemikiran. Dia termasuk mutakallim
terbesar yang pernah dimiliki dunia Islam. Kebesaran tokoh ini terbukti dari
mayoritas umat Islam di dunia, termasuk di Brunei, Indonesia dan Malaysia,
adalah penganut faham al-Ashcariyyah
Relevansinya Dalam Kehidupan Kontemporari .
Muqaddimah
Ahli sunnah waljama’ah persfektif teologi, adalah
sebuah aliran pemikiran dalam khazanah intelektual Islam yang dibangun pertama kali oleh Abu al-Hasan ‘Ali ibn Ismail al-Ash’ari (260-324
H.)([1]) selama
sebelas abad dalam
Minggu, 09 Desember 2012
AHLI SUNNAH WALJAMA’AH DALAM PERSPEKTIF ABU HASAN ASY’ARI
AHLI
SUNNAH WALJAMA’AH
DALAM PERSPEKTIF ABU HASAN ASY’ARI:
Relevansinya
Dalam Kehidupan Kontemporari[1].
Langganan:
Postingan (Atom)
PENULIS BUKU KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA
H. HAMZAH HARUN AL-RASYID. Lahir 30 juli 1962. Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) ini memperoleh gelar: • Sarjana Muda (BA) 1987,...
-
Karya Hassan Hanafi dapat melahirkan sebuah kesan tentang proses keaktifannya dalam menanggapi perubahan-perubahan serta perkembangan-per...
-
Sebagai ilmuwan yang produktif, Arkoun telah menulis banyak buku dan artikel di sejumlah jurnal terkemuka seperti Arabica (Leiden/Paris), ...