Dakwah
dan Rasionalisasi Ajaran Islam
Ciri ketiga adalah
keberpihakan gerakan dakwah terhadap konsep rasionalisasi ajaran. Konsep
rasionalisasi Ajaran berbeza dengan konsep substansialisasi ajaran.
Substansialisasi-seperti yang
telah dikemukakan sebelumnya-adalah upaya yang
dilakukan oleh seorang faqih atau mujtahid untuk menentukan sasaran apa yang
ingin dicapai oleh sebuah ajaran. Sementara yang dimaksud dengan Rasionalisasi
ajaran adalah mencari kemudian menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi ada
atau tidaknya sebuah hukum yang terkandung di dalam sebuah teks. Mayoriti penulis muslim kontemporer merujuk ke
term “Hikmah” untuk memaknai Substansialisasi dan merujuk ke term “Illat” untuk
memaknai rasionalisasi. Untuk lebih mempermudah pemahaman mengenai hal ini,
perlu dikemukakan contoh berikut; Islam membolehkan seseorang muslim untuk
melakukan jama’, qashar atau kedua-duanya dalam sebuah perjalanan (safar).
Islam mengaitkan antara hukum bolehnya menjama’ atau mengqashar dengan
perjalanan kerana pada biasanya seseorang mengalami
kesusahan (masyaqqah) dalam
perjalanan. Akibat adanya kesusahan (masyaqqah) yang biasanya dialami oleh
seorang muslim yang berjalan maka Islam ingin meniadakan masyaqqah itu dengan memberinya kemudahan yaitu jama’
atau qashar. Mengaitkan hukum jama’ atau qashar dengan adanya perjalanan
berarti yang terjadi adalah rasionalisasi, tapi mengaitkannya dengan masyaqqah
maka sesungguhnya yang terjadi adalah substansialisasi bukan rasionalisasi.
Atau kita dapat menggunakan rasionalisasi makro untuk memaknai substansialisasi
dan menggunakan rasionalisasi mikro untuk memaknai rasionalisasi.
Untuk rasionalisasi makro
ulama kita sering menjelaskannya dengan mengatakan bahwa kehadiran ugama
(Islam) sesungguhnya memiliki tujuan utama yaitu terciptanya kemaslahatan bagi
umat manusia dan mencegah terjadi kemafsadatan dan kemudaratan. Berdasarkan
tujuan ini, seorang ulama (faqih atau mujtahid) sangat dianjurkan untuk selalu
merujuk kepada kode etik “kemaslahatan” baik ketika ia melakukan rasionalisasi
makro atau mikro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar