Pembagian Akhlak
Akhlak (Islam) dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian :
1. Akhlak Terpuji (أَخْلاَقُ المَحْمُودَةِ )
Ialah perbuatan atau prilaku yang memiliki nilai-nilai kebaikan mutlak untuk diri sendiri, orang lain, dan makhluk lain.
Akhlak terpuji antara lain :
· Sabar (الصَّبْرُ )
Artinya : Tahan menderita terhadap sesuatu yang tidak disenangi dengan ikhlas dan berserah diri kepada Allah swt.
Sabar dapat pula diartikan sebagai kemampuan atau daya tahan manusia menguasai hawa nafsu yang desruktif (merusak) sehingga shabar mengandung unsur usaha yang maksimal dan perjuangan.
· Qanaah (القَنَاعَةُ )
Artinya : Rela menerima apa yang ada yang dianugerahkan Allah kepada seseorang.
Menerima apa adanya tidak berarti menghentikan usaha untuk menambah yang kurang, akan tetapi usaha yang dilakukannya itu apabila tidak atau belum membawakan hasil, maka kerelaan menerima apa adanya (al-qanaah) akan membentengi dirinya dari sifat tamak atau rakus dan menghalalkan segala cara.
· Tawakkal ( التَّوَكُلُ )
Artinya : Berserah diri sepenuhnya atau secara total kepada Allah sesudah melaksanakan usaha, dan menunggu hasil dari usahanya (pekerjaannya) tersebut.
Tawakkal akan merefleksikan ketenangan dalam menerima cobaan sebagaimana tenangnya ketika mendapat nikmat dari Allah swt.
· Inovatif
Artinya : memperkenalkan sesuatu yang baru
Inovasi yang dimaksud adalah manusia perlu pengembangan diri dengan penggunaan akal dan ditopang kekuatan iman untuk melakukan perbaikan, perubahan yang besar untuk memberi manfaat sebesar-besarnya pada kehidupan yang bisa dinikmati oleh sebanyak-banyaknya manusia.
· Kreatif
Artinya : mampu dan memiliki daya cipta
Kreatif dimaknai bahwa setiap orang hendaklah memiliki kemampuan melakukan kreatifitas dalam semua aspek kehidupan seperti bidang pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. Sebab tanpa kreatifitas yang tinggi maka peluang-peluang kesuksesan sulit diraih. Namun perlu digaris bawahi bahwa kreatif yang dimaksud adalah kreatif yang positif, bukan kreatif yang bersifat negative yang bisa membawa bencana pada manusia.
· Kooperatif
Artinya : dapat bekerjasama dan saling membantu.
Kooperatif sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini, karena apabila suatu kerjasama ditegakkan, akan melahirkan suatu power atau kekuatan yang hebat, seperti kooperatif dalam pemberdayaan masyarakat golongan bawah (sosial kemasyarakatan), kooperatif dalam proses pembelajaran dan sebagainya.
2. Akhlak Tercela ( أَخْلاَقُ المَذْمُومَةِ )
Ialah semua sikap atau prilaku yang mendatangkan dampak negative atau keburukan kepada individu, atau masyarakat dan alam.
Akhlak tercela antara lain :
· Takabbur (الإِسْتِكْبَارُ )
Artinya : Perasaan yang ada pada diri seseorang yang menganggap bahwa hanya dirinya yang hebat dan memiliki kelebihan dari orang lain.
Takabbur adalah salah satu sifat yang paling tidak disukai oleh Allah swt. Ketidak senangan Allah tersebut terbaca dari peringatan-peringatan yang ada dalam al-Qur’an. Dalam hal ini Allah melarang keras sifat sombong itu dipelihara dalam diri, karena orang yang sombong itu tidak akan pernah mampu memberi kebaikan kepada orang lain, dan sesungguhnya orang yang sombong pada hakikatnya tidak memiliki kehebatan dan kelebihan.
· Namimah (النَّمِيْمَةُ)
Artinya : Menyampaikan sesuatu yang tidak disenangi, baik yang tidak senang itu orang yang diceritakan ataupun orang yang mendengarnya (mengadu domba)
Namimah sesungguhnya adalah menyampaikan berita pada seseorang di mana berita itu tidak benar adanya, dengan maksud ingin menimbulkan permusuhan antara seseorang dengan orang lain. Namimah ini akan berdampak buruk, bukan saja antar orang dengan orang (individu), tapi juga bisa antar kelompok dengan kelompok yang lain.
· Dusta ( الكَذِبُ)
Artinya : mengeluarkan ucapan (berkata) tidak benar.
Sekalipun dusta itu hanya dilakukan satu kali saja, akan tetapi dampaknya tidak dapat lagi dipercaya, dan yang paling menghawatirkan adalah dusta ini sudah menjadi trend di masyarakat, sehingga sangat sulit terwujud kedamain, kesejahteraan dalam kehidupan.
· Egois ( أَنَانِيَّةُ )
Artinya : Perilaku yang senantiasa mementingkan diri sendiri.
Prilaku egois didasarkan atas kepentingan diri sendiri, tanpa kepedulian pada hak-hak orang lain, sifat egois ini akan menimbulkan rasa ketidak adilan pada masyarakat khususnya pada masyarakat golongan bawah, karena orang yang egois tersebut bertindak dan berprilaku untuk mementingkan dirinya sendiri.
· Materialistik
Artinya : suatu pandangan yang mementingkan benda atau harta dan uang sebagai tujuan hidup.
Materialistik yang berlebihan menimbulkan prilaku yang tidak seimbang antara kesejahteraan duniawi dan kesejahteraan ukhrawi, orang yang sangat mencintai harta seakan-akan melupakan akan adanya hari akhirat kelak, dan inilah yang menjerumuskan orang yang mementingkan materi.
· Judi (المَيْسِرُ )
Artinya : Aktivitas yang dilakukan oleh dua pihak dalam bentuk permainan dengan menggunakan uang atau materi sebagai taruhan.
Judi sebagai salah satu cara untuk memperoleh uang atau materi dengan mudah. Judi dilarang dalam al-Qur’an sebab dikhawatirkan menjerumuskan seseorang dalam kemiskinan serta sangat rentan menimbulkan problem sosial di masyarakat.
· Zina ( البَغْيُ )
Artinya : Melakukan perbuatan dengan menjual diri, atau melakukan hubungan seks secara bebas tanpa adanya ikatan pernikahan.
Zina saat ini sudah bukan lagi sebuah fenomena, tetapi sudah menjadi realita dan pola hidup manusia modern, sebab tidak lagi dianggap sebagai suatu yang tabu di mata manusia, terutama di kalangan remaja.
Sesungguhnya larangan agama tentang zina, dimaksudkan sebagai peringatan akan bahaya dan dampaknya yang luar biasa terhadap kesehatan dengan menurunnya daya iman seseorang yang berujung kepada kematian. Selain itu juga berdampak pada rusaknya tatanan sosial di masyarakat.
· Narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya)
Artinya : Suatu zat yang dapat menimbulkan perubahan perasaan, suasana, penglihatan dan sebagainya sebab zat tersebut mempengaruhi susunan syaraf pusat.
Narkoba pada awalnya adalah barang yang bermanfaat bagi manusia, namun dewasa ini barang itu justru berbalik mengancam kehidupan ummat manusia, disebabkan penyalahgunaan obat-obat terlarang tersebut.
Dari gambaran sekilas tentang kedua macam akhlak tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila manusia ingin menikmati hidup ini dengan penuh makna dan berkualitas, maka ikutilah rambu-rambu akhlak yaitu :
“Praktekkan, laksanakan akhlak terpuji”
“Hindari, jauhi akhlak tercela”
“Tes Formatif”
1. Berikan analisis mengapa akhlak terpuji mutlak dilakukan dan akhlak tercela wajib ditinggalkan.
2. Tulis masing-masing lima macam akhlak terpuji dan lima macam akhlak tercela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar