Kemajuan Ilmu Zaman Renaisans dan Modern
Renaisans (Abad ke 15-16) merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri jenius serba bisa, Leonardo da Vinci. Penemuan percetakan, ditemukannya benua baru (1492 SM) oleh Colombus memberikan dorongan lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Adanya penemuan para ahli perbintangan seperti Copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya astronomi modern yang merupakan titik balik dalam pemerintahan ilmu dan filsafat.
Teori Copernicus ini melahirkan revolusi pemikiran tentang alam semesta. Bacon adalah pemikir yang seolah-olah meloncat keluar dari zamannya dengan melihat perintis filsafat ilmu.Ungkapan Bacon yang terkenal adalah knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan). Ada tiga contoh yang dapat membuktikan pernyataan ini yaitu:
1. Mesin menghasilkan kemenangan dan perang modern
2. Kompas memungkinkan manusia mengarungi lautan
3. Percetakan yang mempercepat penyebaran ilmu.
Penemuan Copernicus mempunyai pengaruh luas dalam kalangan sarjana, antara lain Tycho Brahe dan Johannes Keppler. Tycho Brahe (1546-1601) adalah seorang bangsawan yang tertarik pada sistem astronomi baru. Ia membuat alat-alat yang ukurannya besar sekali untuk mengamati bintang-bintang dengan teliti. Berdasarkan alat-alat yang besar itu dan dengan ketekunan serta ketelitian pengamatannya, maka bahan yang dapat dikumpulkan selama 21 tahun sangat besar artinya untuk ilmu dan keperluan sehari-hari.
Johannes Keppler (1571-1630) adalah pembantu Tycho dan seorang ahli matematika. Setelah Tycho meninggal dunia, bahan pengamatan selama 21 tahun itu diwariskan kepada Keppler. Di samping melanjutkan pengamatan, Keppler juga tetap melanjutkan pengamatan, Keppler juga tetap mengembangkan Astrologi untuk memperoleh uang guna memelihara perkembangan Astronomi. Dalam mengolah bahan peninggalan Tycho, ia masih bertolak dari kepercayaan bahwa semua benda angkasa bergerak, mengikuti lintasan circle karena sesuai dengan kesempurnaan ciptaan Tuhan. Semua perhitungan ditujukan ke arah itu. Namun, semua perhitungan tetap menunjukkan bahwa lintasan merupakan sebuah elips untuk semua planet. Akhirnya Keppler terpaksa mengakui bahwa lintasan memang berbentuk elips.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar