Kamis, 09 Februari 2012

AL-ASY'ARIYYAH : KEMUNCULAN PERTUMBUHAN DAN METODOLOGI PEMIKIRAN .

Metodologi Pemikiran  Abu  al-Hasan Al-Asy’ari
 

Suatu hal yang penting dan mesti dikemukakan disini bahwa, sesuatu aliran yang telah melintas dalam sejarah, pasti ia tak mampu bertahan tanpa mengalami perubahan atau  pengembangan yang signifikan dalam dirinya. Sebagai  sebuah aliran yang telah
hadir dalam khazanah sejarah Islam, al-Asy’ariyyah pun tidak luput dari pengembangan tersebut, baik pada taraf metodologi maupun menyangkut tema-tema kajian. Dalam pelbagai hal dan isu teologi, tokoh-tokoh aliran ini memiliki pendapat-pendapat yang bervariasi baik berdasarkan ijtihad mereka sendiri maupun mengikuti pendapat salah seorang tokoh atau ulama lain yang semasa dengannya.


Meskipun kenyataan seperti ini diakui oleh sebagian pakar ilmu kalam sebagai sebuah ekspresi ilmiah yang tidak memiliki dampak negatif pada aliran al-Asy’ariyyah , karena mereka menganggap sikap seperti ini masih dalam kerangka umum pemikiran aliran ini. Oleh karena, apa yang mereka lakukan adalah sebagai langkah positif untuk merespons transformasi yang terjadi dalam dinamika sejarah  yang tidak boleh diabaikan. Adalah suatu hal yang menarik bahwa pengembangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh aliran  al-Asy’ariyyah  kadang- kadang telah mencapai level yang hampir menyamai pendapat-pendapat Muktazilah dan para ahli Filsafat, malaupun Al-Asy’ari  sendiri telah berjuang untuk menghindarinya.

Metodologi Pemikiran Abu Hasan al-’Asy’ari dapat dilihat dalam beberapa perspektif;,  aspek dasar pijakan (sumber), aspek dualistik (mendua) dan aspek kemoderatan (posisi menengah) diantara beberapa metodologi yang ekstrim.

A.   Metodologi Pemikiran  Abu  al-Hasan Al-Asy’ari

Suatu hal yang penting dan mesti dikemukakan disini bahwa, sesuatu aliran yang telah melintas dalam sejarah, pasti ia tak mampu bertahan tanpa mengalami perubahan atau  pengembangan yang signifikan dalam dirinya. Sebagai  sebuah aliran yang telah hadir dalam khazanah sejarah Islam, al-Asy’ariyyah pun tidak luput dari pengembangan tersebut, baik pada taraf metodologi maupun menyangkut tema-tema kajian. Dalam pelbagai hal dan isu teologi, tokoh-tokoh aliran ini memiliki pendapat-pendapat yang bervariasi baik berdasarkan ijtihad mereka sendiri maupun mengikuti pendapat salah seorang tokoh atau ulama lain yang semasa dengannya.

Meskipun kenyataan seperti ini diakui oleh sebagian pakar ilmu kalam sebagai sebuah ekspresi ilmiah yang tidak memiliki dampak negatif pada aliran al-Asy’ariyyah , karena mereka menganggap sikap seperti ini masih dalam kerangka umum pemikiran aliran ini. Oleh karena, apa yang mereka lakukan adalah sebagai langkah positif untuk merespons transformasi yang terjadi dalam dinamika sejarah  yang tidak boleh diabaikan. Adalah suatu hal yang menarik bahwa pengembangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh aliran  al-Asy’ariyyah  kadang- kadang telah mencapai level yang hampir menyamai pendapat-pendapat Muktazilah dan para ahli Filsafat, malaupun Al-Asy’ari  sendiri telah berjuang untuk menghindarinya.

Metodologi Pemikiran Abu Hasan al-’Asy’ari dapat dilihat dalam beberapa perspektif;,  aspek dasar pijakan (sumber), aspek dualistik (mendua) dan aspek kemoderatan (posisi menengah) diantara beberapa metodologi yang ekstrim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENULIS BUKU KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA

H. HAMZAH HARUN AL-RASYID. Lahir 30 juli 1962. Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) ini memperoleh gelar: • Sarjana Muda (BA) 1987,...