Metodologi Pemikiran Abu al-Hasan Al-Asy’ari
Suatu hal yang penting dan mesti dikemukakan disini bahwa, sesuatu aliran yang telah melintas dalam sejarah, pasti ia tak mampu bertahan tanpa mengalami perubahan atau pengembangan yang signifikan dalam dirinya. Sebagai sebuah aliran yang telah
hadir dalam khazanah sejarah Islam, al-Asy’ariyyah pun tidak luput dari pengembangan tersebut, baik pada taraf metodologi maupun menyangkut tema-tema kajian. Dalam pelbagai hal dan isu teologi, tokoh-tokoh aliran ini memiliki pendapat-pendapat yang bervariasi baik berdasarkan ijtihad mereka sendiri maupun mengikuti pendapat salah seorang tokoh atau ulama lain yang semasa dengannya.
Meskipun kenyataan seperti ini diakui oleh sebagian pakar ilmu kalam sebagai sebuah ekspresi ilmiah yang tidak memiliki dampak negatif pada aliran al-Asy’ariyyah , karena mereka menganggap sikap seperti ini masih dalam kerangka umum pemikiran aliran ini. Oleh karena, apa yang mereka lakukan adalah sebagai langkah positif untuk merespons transformasi yang terjadi dalam dinamika sejarah yang tidak boleh diabaikan. Adalah suatu hal yang menarik bahwa pengembangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh aliran al-Asy’ariyyah kadang- kadang telah mencapai level yang hampir menyamai pendapat-pendapat Muktazilah dan para ahli Filsafat, malaupun Al-Asy’ari sendiri telah berjuang untuk menghindarinya.
Metodologi Pemikiran Abu Hasan al-’Asy’ari dapat dilihat dalam beberapa perspektif;, aspek dasar pijakan (sumber), aspek dualistik (mendua) dan aspek kemoderatan (posisi menengah) diantara beberapa metodologi yang ekstrim.
A. Metodologi Pemikiran Abu al-Hasan Al-Asy’ari
Suatu hal yang penting dan mesti dikemukakan disini bahwa, sesuatu aliran yang telah melintas dalam sejarah, pasti ia tak mampu bertahan tanpa mengalami perubahan atau pengembangan yang signifikan dalam dirinya. Sebagai sebuah aliran yang telah hadir dalam khazanah sejarah Islam, al-Asy’ariyyah pun tidak luput dari pengembangan tersebut, baik pada taraf metodologi maupun menyangkut tema-tema kajian. Dalam pelbagai hal dan isu teologi, tokoh-tokoh aliran ini memiliki pendapat-pendapat yang bervariasi baik berdasarkan ijtihad mereka sendiri maupun mengikuti pendapat salah seorang tokoh atau ulama lain yang semasa dengannya.
Meskipun kenyataan seperti ini diakui oleh sebagian pakar ilmu kalam sebagai sebuah ekspresi ilmiah yang tidak memiliki dampak negatif pada aliran al-Asy’ariyyah , karena mereka menganggap sikap seperti ini masih dalam kerangka umum pemikiran aliran ini. Oleh karena, apa yang mereka lakukan adalah sebagai langkah positif untuk merespons transformasi yang terjadi dalam dinamika sejarah yang tidak boleh diabaikan. Adalah suatu hal yang menarik bahwa pengembangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh aliran al-Asy’ariyyah kadang- kadang telah mencapai level yang hampir menyamai pendapat-pendapat Muktazilah dan para ahli Filsafat, malaupun Al-Asy’ari sendiri telah berjuang untuk menghindarinya.
Metodologi Pemikiran Abu Hasan al-’Asy’ari dapat dilihat dalam beberapa perspektif;, aspek dasar pijakan (sumber), aspek dualistik (mendua) dan aspek kemoderatan (posisi menengah) diantara beberapa metodologi yang ekstrim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar