Konsep Pendidik dan Anak didik al-Mawardi
a. Sekilas tentang riwayat hidup al-Mawardi
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Hasan Ali Ibn Muhammd Ibn Habib Al-Basri. Ia dilahirkan di Basrah pda tahun 364 H. Bertepatan dengan tahun 974 M.
Beliau wafat di Baghdad (Irak sekarang) pada tahun 450 H /atau 1058 M. Pemikiran Al-Mawardi dalam Bidang Pendidikan Pemikiran Al-Mawardi dalam bidang pendidikan sebagian besar terkonsentrasikan pada masalah etika hubungan antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Dalam pandangan Al-Mawardi, seorang guru yang memiliki sikap tawadlu (rendah hati) serta menjauhi sikap ujub (besar kepala). Selanjutnya, selain sikap tawadlu juga harus bersikap ikhlas serta mencintai tugas-tugasnya sebagai seoang guru. Al-Mawardi juga melarang seorang mengajar dan mendidik atas dasar motif ekonmi. Dalam pandanganya, mengajar dan mendidik merupakan aktifitas keilmuan dan tidak dapat disejajarkan dengan materi. Dalam hal ikhlas, sorang guru diharapkan untuk dapat melaksanakan tugsnya dengan profesional. Hal ini ditandai oleh beberapa sikap sebagai berikut :
1. Selalu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan gna mendukung pelaksanaan proses belajar mengjajar.
2. Disiplin terhadap peraturan waktu
3. Penggunaan waktu luang akan diarahkan untuk kepentingan profesionalnya.
4. Ketekunan dan keuletan dalam menjalankan tugasnya.
5. Memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi serta senantiasa dinamis.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar